By Www.BestTheme.Net

On Saturday 25 July 2009 0 comments


perbedaan antara magic dengan magick, dilihat dari sisi aktifitas dan manfaatnya.
Short wordnya, magic = sulap, sementara magick = sihir.

kita harus mengenai apa itu magick. Alasannya, karena sudah banyak konsepsi yang salah total tentang apa itu sihir (magick) yang kadang2 berujung kepada pandangan umum dimana para magician yg bermain magic (sulap), sebenernya menggunakan sihir (magick). Dan pandangan yg sangat keliru ini sering sekali mengenai para mentalist dan illusionist.

anda pasti sering melihat sihir dari film2 dimana ada seorang penyihir bertopi kerucut dan membaca mantra2 dari sebuah buku, meramu obat2an, dan membuka 'segel' yang ujung2nya mengeluarkan setan yang menyeramkan.

Maslahnya, kalau hal diatas memang beneran ada, maka semua buku tentang sihir (dan juga sulap) akan disimpan, dirahasiakan, dan DIKUNCI! Andaikan dirahasiakan pun pasti ada yg bocor dan dunia ini sudah penuh dengan setan2 yg kasat mata.

Namun, sebenenrya sihir bukanlah hal seperti itu.

Sihir adalah kemampuan untuk membuat perubahan yang temen2 inginkan di kehidupan temen2 sendiri . Sihir sendiri ada berdasarkan berbega filosofi dasar seperti:
1. Setiap tindakan yang kita lakukan, memiliki hubungan yang ajaib. Dengan demikian, apapun yg kita lakukan, itu akan berdampak kepada orang lain dan diri sendiri, dan dampaknya itu bersifat berantai. In short word, efek domino. Jadi jangan heran apabila kita sekarang yg memiliki hobi atau aktif di dunia magic, bertemu dengan rekan2 sesama magician. Ya itu karena kita main magic sehingga berdampak kita mengenal dan dikenal oleh para magician. Itulah yg dimaksud dampak berantai.
2. Magic membutuhkan penciptaan dan manipulasi, serta pengarahan energi.
3. Kreasi di dimensi spiritual, berdampak kepada kreasi di dimensi fisik. In short word, apa yang kita pikiran, itulah yg akan terjadi. Mirip konsepnya The Secret kan?
4. Sihir perlu menemukan sumber keinginan dari diri kira sendiri.
5. Sihir itu sendiri bersifat netral, yang pelru dipertimbangkan adalah justru penggunanya.

penasaran bagaimana aktifitas dari kegiatan sihir iu sendiri???
Sebenernya kita sudah sering melihat atau mendengar aktifitas yang sangat erat kaitannya dengan sihir, namun diberi label/ nama baru sehingga diterima oleh masyarakat dan bisa berguna bagi kehidupan masyarakat.

nama baru itu adalah...........


Terapi hypnosis

yah...ini bukan secara resmi nama baru. Namun, kalo apa saja ritual yang dilakukan dalam sihir, itu 90% sama dengan terapi hypnosis. Bedanya klo terapi bisa personal atau skala besar dan memiliki alat2 pendukung yg mudah ditemukan, sementara sihir menggunakan alat2 yg berdasarkan tradisi jaman dulu. Tanpa alat2 pendukung pun sebetulnya tetep bisa jalan suatu kegiatan sihir karena alat2 yg ada adalah untuk membantu supaya lebih berkonsentrasi.

Apapun kepercayaan kita, pasti ada beberapa kepercayaan yang menggunakan alat supaya kita dapat lebih berkonsentrasi dalam berdoa. nah, konsep alat dalam ritual juga demikian.

Jadi....ga ada yg namanya tumbal dan korban, ga ada yang namanya pengorbanan materi apapun.

Kalaupun anda mendengar adanya berita seorang pelaku kejahatan membunuh seseorang untuk menjadi tumbal, itu semata2 karena ritual sihir itu bisa dibuat sesuai yang kita mau alias sangat fleksibel. Nah, yang mendesain ritualnya itu kadang2 memang memiliki maksud yg jahat sehingga mulailah ada korban2.

Jadi, pada akhirnya balik lagi kedalam diri kita maisng2. Apa yg anda lakukan itu bergantung kepada pikiran anda. Sulap (magic), sihir (magick), hypnosis, profesi kerjaan, dan apapun itu.....hanyalah sarana untuk mewujudkan keinginan kita

On Thursday 16 July 2009 0 comments






Sulap Apakah Sama Dengan Sihir ?

Jika di terjemahkan ke bahasa inggris sebenarnya sulap dan sihir mempunyai kata yang sama yaitu magic padahal kata magic sendiri jika dilakukan reserve ke bahasa indonesia kadang artinya juga lain bisa berarti ajaib, sulap, sihir tergantung kalimat yang melengkapinya.

Sulap sendiri sebenarnya merupakan salah satu jenis seni karena biasanya acara sulap banyak membikin kagum pemirsanya sehinnga jenis hiburan ini juga banyak diminati oleh masyarakat di seluruh dunia bahkan acara-acara sulap di televisi nasional juga memiliki ratting yang cukup tinggi ditandai dengan banyaknya sponsor dalam acara tersebut dan terkadang dalam percakapan sehari – hari juga cukup banyak diantara teman-teman kita yang membicarakanya.

Namun sayang sekali banyak sekali para pesulap yang menyamakan sulap sendiri dengan sihir atau mistis. Disini kita harus bisa kritis membedakan mana yang sulap dan mana yang sihir biasanya pesulap yang hanya mengejar popularitas dan uang saja yang mengatakan “ini adalah sihir” padahal jika kita cukup kritis ternyata pertunjukanya tidak lebih dari kecepatan tangan dan tipuan mata semata. Namun walaupun kita sudah tahu rahasianya biasanya tetap terhibur ketika menonton pertunjukan tersebut karena belum tentu kita bisa melakukan hal serupa, karena hal tersebut tentunya butuh latihan yang tidak sebentar.

Sulap lazimnya sama jika dibanding satu hal yang tidak tulen. Banyak hal yang harus dibuat supaya sulap tidak membuat celaka manusia yang mempraktikkan sulap itu. Tanpa didampingi ahli yang benar-benar kompeten, manusia awam yang belajar sulap dianjurkan tidak mempraktikkan ilmu sulap lebih lagi jika ilmu itu tidak secara rinci dijelaskan. Pada Sulap Tusuk Menusuk, tanpa ada ahli yang benar-benar kompeten yang membuat sulap ini mungkin saja wafat saat membuat sulap ini.

Ini Cuma Sulap, Bukan Sihir

Bukan sekadar tipuan mata, aksi pertunjukan sulap sudah jauh berkembang begitu rupa, bahkan melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buang jauh-jauh pikiran Anda bahwa semua ini adalah gaib, ilmu hitam, atau sebangsanya. Sulap hanyalah semata-mata hiburan yang menggunakan trik (atau sebaliknya?)

Mari kita ingat ucapan Harry Houdini, "Magic is the sole science not accepted by scientists, because they can’t understand it". Bisa jadi, Houdini – pesulap AS kelahiran Hongaria itu - sedang tidak bersikap serius saat mengucapkan kata-kata tadi. Atau, mungkin juga, pernyataan itu sesungguhnya adalah bagian dari aksi-aksi sulapnya yang selalu mengundang sensasi. Ya, siapa yang tahu.

Namun memang tidak bisa dipungkiri, aksi-aksi pertunjukan sulap dengan mata kepala sendiri seringkali berhasil menggelitik nalar. Tak terkecuali bagi mereka yang menyebut diri sebagai manusia rasional. Bagaimana hendak menjelaskan, misalnya, aksi ilusionis David Copperfield saat menembus Tembok Besar Cina? Atau David Blaine yang bertahan hidup 44 hari di kotak kaca yang digantung di pusat Kota London. Dari negeri sendiri, Deddy Corbuzier sukses menebak judul berita halaman satu harian Kompas, jauh sebelum penerbitannya. Semua itu seperti tidak masuk akal, tapi kok nyata?

Kita bisa saja mencibir terhadap aksi para pesulap itu dengan berkata, "Ah, itu kan cuma tipuan mata saja. Semua ada triknya. Kita sebagai penonton cuma dibohongi."