By Www.BestTheme.Net

On Sunday 20 December 2009 0 comments



Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Manusia,

Mental sehat manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan external. Keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa.

A. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu, pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.

B. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.

Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk atau tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.

10 Penyakit Mental Manusia

1. MENYALAHKAN ORANG LAIN
setiap kekacauan yang tidak mengenakkan terjadi pada diri kita atau pada lingkungan kita, kita selalu mencari-cari kesalahan orang lain.
2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI
Menyalahkan diri sendiri bahwa diri kita merasa tidak mampu, Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.
3. TIDAK PUNYA GOAL ATAU CITA-CITA
Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Misal :Bila kita bekerja disebuah bengkel mobil maka kita harus sebisa mungkin memanfaatkan kesempatan untuk menambah pengalaman dan untuk kemudian.."kapan saya bisa punya bengkel sendiri ?"
4. MEMPUNYAI "GOAL", TAPI NGAWUR MENCAPAINYA
misalnya kita mau jadi orang terkaya di dunia, maka kita kerja banting tulang mengumpulkan uang tanpa memikirkan kebutuhan perut dan badan. Maka yang terjadi bukannya kita cepat kaya malah kita akan cepat masuk rumah sakit...dan akhirnya sia-sialah perjuangan kita.
5. MENGAMBIL JALAN PINTAS (SHORTCUT)
Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang pada kesuksesan yang sebenarnya, real success, karena tidak mengikuti proses.
6. MENGAMBIL JALAN TERLALU PANJANG, TERLALU SANTAI
Analoginya begini : Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take-off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha kalau jalannya, runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan...?
7. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL
Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.
8. TERLALU CEPAT MENYERAH
Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.
9. BAYANG-BAYANG MASA LALU
Wah puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa ? Kita selalu penuh memori kan ? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer 3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. "Waktu" itu maju kan ? Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? Nggak ada kan ? Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.
10. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KESUKSESAN SEMU
Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi. Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: "Saat yang paling berbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar". Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembaksasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong, terus takabur.

On Tuesday 15 December 2009 0 comments






Berikut ini adalah 12 cara melatih mental agar otak berkembang dengan baik. Cara-cara ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari University of California Berkeley, Amerika Serikat:
1. Latih kemampuan mengamati, supaya lebih tajam
Lihat sekeliling Anda dan rekam dalam pikiran apa yang Anda lihat dari yang sederhana sampai yang rumit.
2. Asah indera
Pastikan Anda mampu membedakan rasa makanan yang Anda sukai dan yang tidak Anda sukai. Terapkan juga pada pendengaran, penciuman, perabaan dan penglihatan.
3. Pikirkan nama-nama teman Anda dan pasangkan dengan nomor telepon mereka
4. Belajarlah sesuatu yang baru
Hal ini bisa berupa belajar mengenai piranti komputer, bahasa asing, dan lainnya.
5. Latih tangan Anda untuk mengikuti petunjuk otak
Belajarlah bermain piano atau alat musik lain, belajar mengetik, menjahit, membuat pekerjaan tangan seperti menyulam dan mengukur.
6. Tekuni sebuah hobi
7. Hafalkan sesuatu yang Anda sukai
Hal ini bisa berupa puisi, lagu, kalimat dari buku, resep, dan sebagainya.
8. Pelajari tanggal-tanggal penting
Entah itu tanggal ulang tahun teman, hari besar dan hari peringatan tertentu.
9. Gunakan buku referensi untuk mempelajari beberapa puluh nama
Seperti nama ibu kota negara bagian Amerika atau negara-negara di Asia Tenggara atau yang lainnya.
10. Pelajari daftar kronologis suatu peristiwa tertentu
Misalnya sejarah Indonesia dari abad ke-4 sampai abad ke-15. Pecah dalam beberapa periode.
11. Ingat riwayat pribadi Anda
Apa yang sedang Anda lakukan minggu lalu pada jam yang sama ? Bagaimana cara Anda melewatkan ulang tahun terakhir Anda? Dengan siapa Anda merayakan lebaran tahun lalu? Dan sebagainya.
12. Teliti ulang pengeluaran harian Anda
Ada beberapa banyak uang yang sekarang ada dalam dompet Anda ? Apa yang Anda beli kemarin? Kapan terakhir kali Anda menambahkan uang tunai ke dalam dompet? Pengeluaran apa yang harus Anda lakukan selama tiga hari mendatang ?

On Sunday 13 December 2009 0 comments




Mengapa kekuatan mental penting? Apa saja yang mampu menyerang mental kita sehingga perlu diwaspadai,apakah kekuatan mental tersebut mampu membuat kehidupan kita menjadi lebih sukses, lebih baik, bahkan harapan dan asa yang kita inginkan tercapai, apa kehebatan dari kekuatan mental kita sehingga berhasil tidaknya seseorang dipengaruhi oleh mental juara yang ada dalam dirinya.

Beberapa hal yang mampu menyerang mental adalah : stress, depresi, frustasi, kehilangan, kegagalan, pengkhianatan, pembunuhan karakter, fitnah, gosip, isu, kabar burung, penilaian negative, judgement, stereotype, sebutan atau julukan. Beberapa hal tersebut dapat mengancam integritas individu,jika tidak ditopang dengan mekanisme koping yang kuat maka seseorang dapat terjatuh dalam gangguan jiwa. Serangan terhadap mekanisme bisa bersifat tunggal atau jamak. Serangan terhadap mekanisme koping akan menguras tenaga extra untuk melepaskan diri dari stress atau beban pikiran.

Langkah- langkah apa yang dapat kita lakukan untuk memperkuat benteng pertahanan diri ?

1. Support system yaitu mencari dukungan dari orang-orang terdekat, apakah tetangga, sahabat, teman atau siapapun yang menurut kita mampu memberikan dukungan terhadap kita.
2. Avoidance dan exit strategi, menghindar atau strategi keluar atau memutuskan kontak dengan stressor. Manusia bisa menjadi pemicu munculnya stressor bagi manusia lain, misalnya : orang yang di phk,orang yang ditolak cintanya, orang yang mengalami perceraian atau perpisahan.
3. Pendekatan spiritual, spiritual adalah sebuah inner journey seorang manusia untuk menemukan jawaban atas pertanyaan "who am i, who is god, when a people die, apa tujuan hidup, apakah keyakinan saya selama ini salah atau benar, apakah kebahagiaan itu. Menjawab pertanyaan - pertanyaan seperti ini membutuhkan sebuah mental yang kuat agar tidak keluar rel.
4. Mengekspresikan perasaan,jika kita mampu mengekspresikan perasaan dengan baik maka kita akan berusaha untuk menjaga diri.
5. Cari alternatif pemecahan lain, dengan press release, press confrence, statement di media massa, menulis diblog, menulis buku atau novel, menyewa iklan untuk menayangkan informasi yang sebenarnya.
6. Latihan meditasi, diklaim dapat meningkatkan kekuatan mental dan membuat seseorang lebih bisa mengatur emosi.

Surviving mental (mental juara atau mental pemanang) adalah kemampuan mentalitas untuk bertahan terhadap semua kesulitan dan hal pahit yang dialami, dikucilkan oleh teman sepermainan, ditolak oleh orang yang anda sayangi, atau bahkan gagal dalam berbisnis sehingga kehilangan uang beberapa juta, pernahkah anda mengalami salah satu kejadian diatas, hal tersebut sepatutnya tidak membuat anda menyerah terhadap kejadian pahit tersebut, karena mentalitas untuk bertahan terhadap semua kesulitan maupun terhadap semua hal yang menyakitkan lebih berharga dari uang, tanpa sebuah surviving mental Charles Schwab meninggal dalam keadaan yang berbeda dengan masa kejayaannya, sebuah keadaan yang sangat menyakitkan, mengapa hal itu bisa terjadi karena Charles Schwab belajar komunikasi interpersonal tapi dia tidak belajar komunikasi intrapersonal sebuah komunikasi dengan diri sendiri, sebuah komunikasi untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran kita, apa yang terjadi dengan realita yang terjadi, dia menyiapkan diri untuk mendapatkan bayaran tertinggi sebagai raja baja tapi dia tidak menyiapkan diri untuk menghadapi sebuah kehidupan yang pahit, bagaimana bangkit dari kejatuhan mental maupun kejatuhan secara finansial, karena kejatuhan atau kegagalan bahkan kekalahan adalah keadaan yang sangat menyakitkan, jika kita tidak menyiapkan mekanisme koping yang adekuat maka hasilnya adalah penolakan terhadap kegagalan, bukan melakukan aksi untuk segera bangkit tapi malah melakukan tindakan kontraproduktif, dengan banyak melamun mengenang masa kejayaan, sungguh kejatuhan adalah pelajaran survival yang paling baik agar kita bisa hidup dalam keadaan apapun, jika kita tidak punya surviving mental maka kejatuhan akan menjadi sebuah pembenaran bagi kita untuk melarikan diri dari masalah bukan menghadapinya. surviving mental menuntut kekuatan konsep diri, kekuatan memahami kelemahan dan kelebihan diri, perkuat kelebihan maupun kelemahan, jika suatu saat kita terjatuh maka persiapkan diri untuk menghadapi kejatuhan tersebut, dengan mengetahui semua hal tentang diri, mengenali mengapa kita takut terjatuh adalah karena mental kita belum siap dicemooh orang, mental kita masih takut ditolak secara sosial, jika kita tidak takut kepada apapun maka kita akan siap menghadapi apapun. berani menghadapi semua hal baik pahit maupun manis adalah konsep menjadi juara sejati, seorang juara tidak terlahir tanpa kekalahan tetapi seorang juara terlahir karena dia mempersiapkan diri untuk menyongsong dan menyambut kemenangan, tanpa melihat apakah kemenangan yang dia raih sebagai kemenangan pertama ataukah kemenangan setelah menelan beberapa kali kekalahan. seorang pemenang sejati tidakmemperhatikan kekalahan dan kemenangan dari frekuensi tapi dari kualitas kemampuan yang dimiliki, jika kita ingin bertahan maka jangan pernah takut kalah maupun menang.

MENTAL PEMENANG

A champion is someone who does not settle for that day’s practice, that day’s competition, that day’s performance. They are always striving to be better. They don’t live in the past.”

(Seorang pemenang adalah seseorang yang tidak berpuas diri pada latihan hari itu, pertandingan hari itu, performa hari itu. Jiwa pemenang selalu berjuang untuk menjadi lebih baik. Pemenang tidak hidup dalam kemenangan masa lalu.)

Briana Scurry (Pemain sepak bola Amerika pada Olimpiade 1996)

Bukan saja dalam sebuah pertandingan olah raga kita harus mempunyai mental pemenang, tetapi dalam setiap tindakan kita sehari-hari hendaknya kita juga tetap memiliki prinsip bahwa tidak ada musuh yang tidak bisa dikalahkan, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada sakit penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tidak ada kesedihan yang tidak bisa diatasi, tidak ada kesengsaraan yang tidak akan pernah berakhir.

Jika kita mempunyai pikiran bahwa kita telah kalah, kita buruk, kita tidak mempunyai apa-apa, kita lemah, kita tidak berdaya ... maka itulah yang akan terjadi kepada diri kita. Sebaliknya jika kita men-set otak kita untuk menyimpan hal-hal yang pasti bisa kita lakukan dengan segala yang ada pada diri kita, kita juga akan terpacu untuk selalu menang, sukses, bahagia, dan pantang menyerah.

You are what you think. Persiapkan diri untuk menjadi pemenang setiap saat. Kita diciptakan didunia ini untuk menjadi pejuang yang mengusahakan milik pusaka titipan Tuhan, bukan sebagai pengecut yang pandai mengeluh.

Pemenang bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi mereka yang tidak pernah berhenti mencoba. Kalimat ini sering kita dengar terutama dalam pertemuan pria sejati. Para pria ditantang untuk menjadi seorang pemenang. Tapi sebenarnya tantangan untuk menjadi seorang pemenang bukan hanya untuk seorang pria sejati tetapi bagi kita semua. Karena sebenarnya kita ditakdirkan untuk menjadi pemenang.

Bahkan dalam Alkitab dituliskan bahwa Kita lebih dari pemenang. Bukankah ini adalah sebuah kalimat yang dapat membangkitkan motivasi dan semangat kita? Tapi mengucapkan kalimat lebih dari pemenang belum cukup. Karena seorang pemenang dinyatakan menang kalau dia berada dalam sebuah pertandingan. Dan hidup ini sendiri adalah sebuah pertandingan.

Seorang peraih medali emas olimpiade akan bersorak-sorai ketika dia mendapat kalungan medali emas. Dan dia layak disebut pemenang. Dalam kehidupan ini setiap persoalan, masalah atau apapun yang kita hadapi adalah seperti medan pertandingan. Sebagai contoh : seorang yang dilahirkan dalam keluarga miskin, tetapi dia memiliki mimpi besar untuk menjadi presiden, tidak akan menyerah oleh keadaan. Dan itu telah dibuktikan oleh seorang yang bernama Abraham Lincoln,presiden Amerika Serikat.

Untuk memiliki mental pemenang maka ada 5 kualitas yang harus kita milik.
1. Untuk menjadi seorang pemenang perlu latihan yang keras
Seorang juara dunia bulutangkis pernah ditanya berapa jam setiap hari dia berlatih, maka dia menjawab saya berlatih keras dan tekun minimal 8 jam setiap hari dari sejak saya kecil. Jelas tidak heran jika dia menjadi seorang juara dunia.
2. Seorang pemenang adalah orang yang tidak mudah menyerah
Kadang kita harus gagal berkali-kali baru kita meraih kemenangan. Tapi itu adalah suatu proses yang harus kita lewati. Seorang pemenang tidak akan berhenti pada kegagalan pertama, tapi dia akan terus mencoba.
3. Seorang pemenang adalah seorang yang belajar dari pengalaman
Seorang pengusaha sukses, selalu mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang sangat berharga. Karena melalui pengalaman kegagalan dia, maka dia sekarang menjadi pengusaha yang sukses.
4. Seorang pemenang mampu memaksimalkan kelebihan dirinya
Kita tidak bisa menjadi juara dalam segala bidang. Tetapi kita bisa menjadi juara dalam 1 atau 2 bidang. Saya tidak pernah menemukan orang meraih 10 gelar juara dunia pada 10 cabang olahraga yang berbeda. Perlu fokus pada kelebihan kita dan maksimalkan itu.
5. Seorang pemenang adalah orang yang rendah hati dan siap menerima nasehat.
Banyak orang yang gagal, karena tidak mau menerima nasehat, mereka merasa bisa dan tidak butuh orang lain. Alkitab mengatakan bahwa “ Kesombongan adalah awal dari kejatuhan”. Jadilah tetap rendah hati, maka kemenangan akan kita peroleh.

STRATEGI PEMENANG

Untuk menjadi pemenang, pasti kita memerlukan strategi. Coba saja kita tanyakan kepada para pemenang di bidang olah raga Michael Schumacher dari Balap Mobil, Taufik Hidayat dari Bulu Tangkis, ataupun Lance Armstrong dari Balap Sepeda yang sudah sering meraih medali emas. Selan pemenang di bidang olah raga, kita juga bisa menanyakan rahasia sukses dari para pemenang dalam perang (misalnya oleh Jendral Sudirman, Jendral S. Patton), politik (misalnya oleh: Bill Clinton, Cory Aquino, Margaret Thatcher), bisnis (misalnya oleh Michael Dell, Bill Gates), ilmu pengetahuan (oleh para pemenang hadiah Nobel). Jendral William A. Cohen dalam bukunya The Art of the Strategist merumuskan 10 langkah strategi yang diterapkan oleh para pemenang. Ingin tahu strategi mereka?

DASAR STRATEGI

Menurut Cohen, ada tiga dasar yang harus diperhatikan oleh seorang pemenang :
1. Kekuatan Fisik.
Kekuatan fisik di sini adalah stamina sang pemenang dan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Jadi, sangat penting bagi seorang pemenang untuk memiliki stamina yang kuat, karena untuk menghasilkan mahakarya di bidangnya, diperlukan kekuatan fisik yang prima. Dalam hal ini, kesehatan penting untuk dipelihara. Seorang pemimpin juga perlu ditunjang dengan sumber daya yang cukup untuk tampil sebagai pemenang: Seorang olah ragawan perlu memiliki peralatan olah raga yang diperlukan, pelatih, sparing partner, dan kesempatan untuk melatih keterampilannya dalam pertandingan persahabatan; seorang calon presiden memerlukan dana untuk berkampanye, serta tim sukses untuk membantunya menyusun taktik menang; seorang yang akan memulai bisnis memerlukan sumber daya untuk memproduksi ataupun mengadakan barang atau jasa yang akan dijualnya, serta dukungan dana serta tim yang kuat untuk menjalankan bisnisnya tersebut.
2. Kekuatan Mental.
Kekuatan fisik saja belumlah cukup untuk menyusun strategi pemenang. Calon pemenang memerlukan kekuatan mental yang mencakup kemampuan intelektual dan pengetahuan di bidang yang akan ditekuninya. Tanpa pengetahuan dan kekuatan intelektual yang cukup, akan sulit bagi seseorang untuk memasuki suatu arena, apalagi untuk memenangkannya, karena calon pemenang perlu mengenal dan memiliki pengetahuan yang dalam mengenai ” medan perang” yang akan dimasukinya. Olah ragawan perlu mengenal peraturan olah raga, peralatan olah raga, lapangan olah raga, serta para pesaing yang akan dihadapinya. Demikian juga dengan politisi dan pelaku bisnis. Keduanya perlu memiliki pengetahuan mengenai para pemain, peraturan, dan peta kekuatan di arena yang akan mereka masuki.
3. Kekuatan Moral.
Yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pemenang adalah kekuatan moral. Kekuatan moral di sini mencakup sikap dan nilai-nilai spiritual yang dianutnya. Kekuatan moral ini akan menjadi pedoman bagi sang pemenang untuk menyusun strategi yang paling tepat, dan untuk tetap bertahan dan tetap memiliki semangat juang yang tinggi ketika dalam perjalanan menuju tujuan harus mengalami berbagai rintangan dan masalah.

Namun, yang selalu diingat oleh para pemenang adalah kombinasi optimal dari ketiga kekuatan ini. Menurut jendral Inggris, J.F.C. Fuller, kekuatan fisik saja tidak akan bisa memenangkan peperangan, kekuatan mental saja juga tidak bisa memenangkan peperangan, demikian juga dengan kekuatan moral saja yang tidak bisa memenangkan peperangan. Artinya penggunaan kekuatan ini secara terpisah tidak akan memenangkan peperangan. Yang dapat memenangkan peperangan adalah kekuatan dahsyat dari kombinasi optimal dari ketiga kekuatan ini (fisik, mental, dan moral).

10 LANGKAH STRATEGI PEMENANG

Kombinasi ketiga kekuatan di atas (fisik, mental, dan moral) bisa dijadikan modal dasar untuk membangun strategi pemenang berikut.
1. Miliki Tujuan dan Komitmen pada Tujuan.
Semua pemenang memiliki tujuan yang jelas dan rinci. Tujuan seperti ini akan lebih memudahkan mereka untuk mewujudkannya. Para olah ragawan yang bertanding di forum dunia memiliki tujuan untuk memecahkan rekor dunia. Sebelum berangkat mereka telah melakukan berbagai persiapan, baik fisik, mental, maupun moral. Mereka mempelajari strategi lawan dan peta kekuatan lawan, lalu mereka menyiapkan strategi bertanding yang bisa mengalahkan lawan. Mereka pun berlatih dengan komitmen tinggi setiap hari untuk mewujudkan tujuan tersebut.
2. Tumbuhkan Inisiatif.
Tujuan yang jelas dan rinci tanpa ditunjang dengan aksi tidak akan pernah terwujud. Di sinilah perlunya inisiatif untuk mulai mengambil langkah pertama, dan mempertahankan langkah-langkah selanjutnya yang dapat membawa seseorang untuk mewujudkan tujuan menang yang berkelanjutan. Seringkali kita menunda terlalu lama untuk mewujudkan aksi karena lingkungan kita yang menyuarakan keraguan, ataupun karena kita belum mendapatkan waktu yang tepat untuk melakukannya. W. Clement Stone, pelaku bisnis di bidang asuransi yang mulai dari nol sampai akhirnya memiliki perusahaan yang masuk daftar perusahaan bergengsi di Fortune 500, punya kunci untuk meng atasi ” penundaan” dan menumbuhkan inisiatif, yaitu: Lakukan sekarang!
3. Konsentrasi Sumber Daya.
Sumber daya memang terbatas, tetapi kondisi ini tidak perlu membuat hati kita ciut. Hanibal dari Chartagena dengan 20.000 pasukan berhasil mengalahkan pasukan Roma yang dipimpin oleh Terentius Varo dengan 72.000 orang. Jika dilihat dari kekuatan, tentunya Hanibal kalah jauh dibandingkan dengan musuhnya. Tetapi karena Hanibal menerapkan strategi ” konsentrasi” sumber daya di titik-titik kritis yang merupakan titik kelemahan lawan, akhirnya ia dan pasukannyalah yang berhasil tampil sebagai pemenang. Demikian pula dalam bisnis, kita perlu mengetahui kekuatan sumber daya kita, dan juga titik lemah lawan, lalu kita konsentrasikan sumber daya kita di titik di mana kita menginginkan kemenangan. Dengan demikian, kita bisa mengalahkan lawan di posisi lemah mereka.
4. Gunakan” Strategic Positioning” .
Konsentrasi sumber daya bisa berjalan jika kita tahu posisi strategis yang akan kita luncurkan. McDonald’s memposisikan diri sebagai restoran makanan cepat saji yang bersih dan efisien dalam pelayanan. Dell Computers memposisikan diri sebagai perusahaan perakitan komputer yang melibatkan konsumen dalam proses perakitannya. Body Shop memposisikan diri sebagai perusahaan penghasil kosmetika dari bahan alami, dan bebas dari percobaan yang melibatkan binatang bernyawa. Semua perusahaan ini memilih posisi strategis yang membedakannya dari para pesaing. Titik beda ini menjadi identitas kuat bagi perusahaan di benak konsumen, sehingga lebih mudah diingat dan lebih besar kemungkinannya untuk dipilih dibandingkan dengan para pesaing di pasar yang sejenis.
5. Berikan Kejutan.
Bill Clinton yang namanya telah tercemar dengan kasus yang menyangkut Monica Lewinsky hampir saja kalah dalam pemilihan presiden untuk masa jabatan periode kedua. Banyak pengamat yang sudah memastikan bahwa Clinton tidak akan menjabat lagi sebagai presiden. Tetapi, tim sukses Clinton melihat kekuatan Clinton di bidang yang lain. Mereka memberikan kejutan dengan memfokuskan perhatian masyarakat akan keberhasilan ekonomi Clinton. Menurut kampanye yang diluncurkan, dalam menjalankan negara, yang lebih penting adalah kemampuan untuk meningkatkan ekonomi negara, dan mensejahterakan bangsa. Ternyata strategi kejutan ini berhasil memberikan kemenangan yang kedua bagi Bill Clinton.
6. Sederhanakan Proses.
Semakin jelas tujuan, akan semakin mudah untuk mewujudkannya. Proses untuk menuju ke tujuan juga harus mudah untuk dimengerti agar semua jajaran termasuk juga pelanggan mampu menerjemahkannya dalam tindakan yang sinergis untuk mendayung ke arah yang sama. Jika biasanya orang membeli buku harus pergi ke toko buku, melewati jalan-jalan macet, dan kesulitan untuk mendapatkan parkir, serta mencari buku di rak buku bagian penjualan, maka Amazon.com menyederhanakan proses pembelian buku. Pelanggan tinggal mengetik judul buku yang dicari, atau topik dari buku-buku yang ingin dicari, maka secara otomatis daftar buku yang tersedia berikut harga akan terlihat di layar. Buku ini pun ada berbagai jenis, ada buku bekas, buku baru versi hard cover ataupun paperback. Selain buku yang dicari, Amazon.com juga memberi alternatif buku sejenis yang mungkin juga diminati oleh pelanggan. Untuk membeli, pelanggan tinggal memasukkan nomor kartu kredit dan password, tak lama kemudian buku akan dikirim ke pelanggan. Proses yang mudah ini telah membuat perusahaan penjual buku secara online ini mengalahkan toko-toko buku besar yang sudah lama berada di pasar.
7. Siapkan secara Terus-menerus Berbagai Alternatif.
Seringkali implementasi tidak sama persis dengan yang sudah direncanakan. Untuk itu, seorang pemenang perlu menerapkan berbagai alternatif ataupun berbagai skenario untuk menang. Jadi, jika satu skenario tidak berjalan seperti yang direncanakan, pelaku tersebut tidak panik, tetapi sudah siap dengan skenario lainnya untuk mencapai tujuan. Dalam menyiapkan berbagai alternatif, pelaku bisnis biasanya akan terpacu untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul. Misalnya saja Steve Jobs ketika merintis perusahaan Apple Computer. Pada awal pendiriannya, ia mendapat berbagai tantangan dalam mengumpulkan dana. Karena ia telah menetapkan berbagai alternatif sumber pendanaan (bukan hanya dari bank), ia berhasil menuntaskan pengumpulan dana sehingga cukup untuk meluncurkan bisnis yang dirintisnya bersama mitra bisnisnya.
8. Ambil Jalan Putar Menuju Tujuan.
Chris Zane, pendiri Zane’s Cycle, sebuah toko sepeda, harus bersaing langsung dengan toko-toko besar yang juga menawarkan sepeda, seperti Wal-Mart, K-Mart dan raksasa pertokoan lainnya. Karena menyadari bahwa ia tidak bisa langsung bersaing dengan para raksasa tersebut, Zane mengambil jalan memutar untuk mencapai tujuannya, yaitu dengan menawarkan layanan pelanggan yang prima (cepat, ramah, dengan garansi yang lebih lama). Strategi memutar (tidak bersaing secara langsung) ini akhirnya membuahkan hasil. Pelanggan mulai percaya dan beralih ke Zane’s Cycle karena layanan yang prima (dengan harga sama, tapi banyak keuntungan tambahan yang bisa diperoleh: garansi lebih lama, layanan lebih cepat, dan pelayanan yang lebih istimewa dari para karyawan).
9. Terapkan Waktu dan Prioritas.
Perencanaan dan penerapan strategi ibaratnya seperti menyiapkan resep untuk sebuah masakan. Ada rumusan yang harus diikuti: ada bahan yang harus dimasukkan terlebih dulu sebelum bahan masakan lainnya (ada prioritas). Tetapi juga ada waktu yang perlu diperhatikan. Jika masakan terlalu lama disiapkan, maka bisa gagal, demikian pula jika masakan terlalu cepat disiapkan, kegagalan juga bisa terjadi. Demikian juga dengan kegiatan bisnis, ataupun kegiatan lain yang membutuhkan perencanaan dan prioritas. Untuk mengetahui waktu yang tepat dan prioritas yang paling pas bagi sebuah perusahaan, diperlukan pertimbangan yang matang, pengamatan lapangan yang cermat, dan kesadaran dan pengetahuan atas kemampuan diri serta kemampuan pesaing, selain tujuan yang jelas.
10. Manfaatkan Sukses secara Optimal.
Setelah sukses diraih, sang pemenang tidak bisa lalu langsung merasa puas. Jika sang pemenang ingin mempertahankan kemenangannya, ia perlu senantiasa me-review strategi yang telah ditetapkan dengan tetap memandang pada tujuan utama (kemenangan). Hal ini perlu diperhatikan karena lingkungan berubahan, peta kekuatan juga berubah, sumber daya berubah, dan teknologi juga berubah. Dengan tetap memandang pada tujuan, sang pemenang perlu memperbaharui diri untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi di lingkungannya agar tidak terlibas oleh perubahan tersebut. Sang pemenang harus berhati-hati untuk tidak menerapkan strategi yang selalu sama dengan strategi yang pertama kali ia gunakan untuk meraih sukses, karena kondisi yang dihadapi telah berubah, selain itu juga pesaing biasanya sudah mempelajari startegi sukses sang pemenang. Jadi, perlu kreativitas dan kejelian untuk menerapkan strategi yang senantiasa baru dan segar.

Anda ingin jadi pemenang di bidang yang Anda tekuni? Jangan lupa tiga dasar strategi yang perlu Anda raih (kekuatan fisik, mental, dan moral), serta 10 strategi pemenang yang perlu diterapkan dan disesuaikan dengan kondisi yang Anda hadapi. Selamat berjuang untuk meraih kemenangan.