By Www.BestTheme.Net

On Friday 5 March 2010 0 comments




Suatu waktu, seorang pesulap kelas dunia yang lihai dalam aksi meloloskan diri ditantang untuk meloloskan dirinya dari sebuah gedung. Tentu saja, sang pesulap itu pernah meloloskan diri dari rantai besi, peti yang dikubur, rumah yang terbakar, dan lain-lain.

Kali ini, dia sedang tur sulap di sebuah negara dan ditantang oleh pemerintah setempat untuk memamerkan aksinya. Dia pun ditantang untuk meloloskan diri dari puncak gedung berlantai 15. Gedung milik bank swasta di negara itu memang tak terlalu mewah. Terlebih jika dibandingkan dengan nama beken pesulap yang sudah membahana di seantero jagad. Disana dia dirantai dan digembok. Dia diberi waktu 5 menit untuk meloloskan diri dan turun ke lantai dasar.

Ketika pertunjukan dimulai, dia dengan leluasa membuka kunci gembok dan menguraikan rantainya. Sekarang dia tinggal keluar dari ruang tersebut, turun ke lantai dasar dan menyapa penggemarnya. Dia mulai mengeluarkan peralatan-peralatan yang disembunyikannya untuk membuka kunci pintu tersebut. Namun semua peralatan tak bisa digunakan untuk membuka kunci pintu itu. Dia mulai kehabisan peralatan dan mulai kehabisan akal juga. Terbayang olehnya bahwa dia akan dicerca dan dihina karena gagal mempertunjukkan aksi yang memukau. Dia merasa telah gagal. Ketika dia melihat arlojinya, waktu sudah berjalan empat menit. Merasa tak ada harapan, dia merasa marah dan menendang pintu kuat-kuat. Lantas, pintu itu langsung terbuka dan dia dapat keluar dari ruangan itu.

“Sebenarnya bukan pintunya yang terkunci. Namun akal dari pesulap itulah yang terkunci.”

Tentu ada motivasi di balik cerita tadi.
“Sebenarnya bukan pintunya yang terkunci. Namun akal dari pesulap itulah yang terkunci.”
Tentu itu menjadi pelajaran bagi kita. Terkadang kita mendapat suatu problem atau hambatan yang kita rasa cukup berat. Namun banyak dari kita yang menganggap bahwa problem dan hambatan itulah yang membuat langkah kita terhenti.

Sebenarnya akal kitalah yang mampet sehingga tak menemukan jalan keluar. Memang kodrat manusia akan frustasi jika menghadapi suatu masalah. Namun bukan berarti problem dan tantangan itu menjadi suatu penyumbat akal kita. Seharusnya dengan suatu masalah, muncullah motivasi dan membuat diri kita menjadi lebih kreatif.

0 comments:

Post a Comment