By Www.BestTheme.Net

On Friday 3 April 2009 0 comments

"Magic is the sole science not accepted by scientists, because they can’t understand it" (Harry Houdini).

Sulap merupakan seni pertunjukkan yang diminati sebagian besar masyarakat di dunia, karena pada penyajiannya sulap dapat membuat heran penontonnya akan rahasia dibalik penyajiannya. Sulap merupakan suatu gabungan dari berbagai seni yang ada, misalnya seni tari, seni musik, seni rupa, dll dan merupakan penerapan dari gabungan berbagai disiplin ilmu yang ada. Misalnya ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu psikologi, dan lain-lain. Seni Sulap bukanlah suatu keterampilan yang berbau klenik atau supranatural, karena setiap trik sulap dapat dijelaskan. Sulap semata-mata hanyalah permainan “kelihaian” tangan, manipulasi, hasil kerja dari suatu perlengkapan/ peralatan ataupun efek yang timbul dari suatu reaksi kimia dan yang telah dilatih sebaik mungkin oleh seorang pesulap sebelum dipertunjukkan kepada orang lain. Oleh sebab itu sulap dapat dipelajari oleh semua orang, asalkan orang tersebut mau berlatih pula dengan baik.




Masih ada orang yang memuja-muja Harry Houdini, sang ahli meloloskan diri. Mungkin kita juga masih ingat gegap gempitanya Jakarta ketika David Copperfield datang berkunjung dan menurunkan hujan salju. Banyak orang yang terheran-heran dengan sulap-jarak-dekatnya David Blaine. Bahkan ketika mulai bermunculan buku dan acara televisi yang mengupas rahasia di balik trik-trik sulap lama, kita tetap terpana oleh trik-trik baru yang lebih muskil diungkap dengan akal sehat yang sederhana. Meskipun muncul reaksi-reaksi seperti ”Ya ampun, ternyata cuma begitu doang toh,” atau ”Sial, gue ketipu. Begitu doang mah gue juga bisa,” dalam hati kecil kita tetap mengagumi kelihaian mereka, seperti dulu kita juga kagum melihat merpati keluar dari topi saat acara ulang tahun anak-anak. Tentu dalam kekaguman itu ada satu pertanyaan mendasar yang keluar: ”Bagaimana mungkin mereka bisa melakukannya?” Ada bermacam-macam cara, mulai dari penggunaan benda-benda biasa yang sudah ’diakali’ sampai pemakaian kostum, set panggung, dan penghasil efek khusus, namun yang menjadi andalan utama seorang pesulap sejati pada dasarnya hanyalah gerakan tangan, tubuh, dan kata-katanya. Juga pengetahuan akan mata dan pikiran manusia yang tidak sempurna. Sayang sekali sampai sekarang masih saja ada orang yang menyamakan sulap dengan sihir/mistik. Sulap dianggap sebagai satu kekuatan supranatural karena disesatkan oleh beberapa Pesulap yang hanya memikirkan popularitas dan uang saja. Pesulap sejati tidak akan membiarkan orang lain berpikir terlalu jauh bahwa pesulap mempunyai kekuatan sihir.


Perjalanan seni sulap adalah sebuah kisah panjang, terhitung sejak sejarah mencatatnya di lembar-lembar papirus bertahun 1700 SM, di Mesir. Hingga kemudian Jean-Eugene Robert (1805-1871), pesulap Prancis, menjadi pelopor seni sulap modern. Robert mendirikan Theatre of Magic, gedung pertunjukan yang mempertontonkan trik-trik sulap kreasinya. Sulap-sulap klasik seperti menghilangkan koin, memunculkan kelinci dari topi, atau memotong orang di dalam kotak, muncul pada kurun waktu ini.

Perkembangan sulap menjadi pertunjukan ilusi, dipelopori Buatier De Kolta (1847-1903) dan Servais Le Roy (1865-1953). Kolta menciptakan De Kolta Chair, kursi yang diduduki seorang wanita lalu ditutupi kain. Ketika kain dibuka, wanita itu sudah menghilang. Penonton bertepuk tangan.

Le Roy juga membuat ilusi serupa. Tapi hebatnya, kursi ciptaan Le Roy bisa melayang. Dan ketika kain ditarik, asisten yang duduk di kursi itu seolah menghilang di udara. Bayangkan, trik-trik ilusi yang umurnya lebih dari seabad itu masih dipakai sampai sekarang!

Kolta atau Le Roy, mungkin tidak pernah mengira jika kelak sulap ilusi memberi napas tersendiri pada aksi-aksi sulap yang dipertontonkan di panggung hiburan, dan belakangan di televisi. Daya pikat ilusi seolah abadi, karena penonton terbawa pada imajinasinya. Sesuatu yang sesungguhnya cuma tipuan mata, kelihatan seperti nyata.

Ilusi begitu mencengangkan, sampai terkadang muncul sedikit masalah. Untuk fakta ini silakan Anda tertawa: ada kelompok orang tertentu yang sempat berniat ‘menggagalkan’ pertunjukan sulap David Copperfield di Jakarta beberapa belas tahun lalu. Copperfield dianggap memakai ilmu gaib dalam aksi-aksi sulapnya, sehingga harus dihentikan!

0 comments:

Post a Comment